Panduan Portfolio Investasi Sesuai Usia Investor

Beberapa hari belakangan ini ane banyak membaca-baca lagi teori-teori yang dulu pernah ane pelajari tentang wealth management. Ada sebuah teori basic yang ane baca yang entah kenapa kok kayaknya nempel terus di kepala ane, so daripada cuma nempel di kepala ane, ane coba wujudkan dalam individual social responsibility ane dengan cara nulis artikel sederhana ini.

Lagipula boleh dong ane sekali-kali ngebahas artikel tentang “general investing theory” yang agak lain baunya daripada postingan ane yang biasa, daripada pembaca PRD bosen ngelihatin postingan ane yang selalu berbau Technical Analysis hehehe

Investment in 4 (four) stage of human life

Sebelum kita lanjut, ane mau menggarisbawahi beberapa hal, pastikan anda membaca baik-baik beberapa hal di bawah ini sebelum melanjutkan, soalnya ane nggak mau ada salah pengertian di kemudian hari tentang hal ini. So jangan membaca teori dibawah ini secara membabi buta ya …:

  • Portfolio guidance ini sifatnya hanya guidance secara umum, tiap orang mempunyai spesifikasi yang unik. Tidak ada satu komposisi portfolio yang akan fit pada setiap orang. Perencanaan komposisi portfolio harus memperhatikan tujuan spesifik dari tiap investor
  • Portfolio harus memperhatikan juga tenggat waktu dari target yang ingin kita capai (misalnya bangun rumah, pendidikan anak, dsb). Semakin dekat tenggat waktu dari target maka investasi harus masuk dalam kategori low risk
  • Profil resiko investor sangat menentukan komposisi dari portfolio.
  • Komposisi portfolio harus dimonitor secara ketat dan di adjust sesuai keadaan pasar dan perubahan terhadap keadaan pribadi investor. Misalnya pasar dalam keadaan resesi (seperti sekarang) atau investor mengalami perubahan keadaan seperti kehilangan pekerjaan, sakit keras, dsb.

Ok, kalo ente sudah baca warning di atas … mari kite mulai. Secara teori (ane harus bilang bahwa ini secara teori hehehe), dalam masa kehidupannya manusia melalui 4 tahapan kehidupan dengan rekomendasi portfolionya masing-masing yaitu:

Accumulation Stage (umur 20 – 35)

Accumulation stage dapat dipandang sebagai masa awal karir seseorang. Secara umum umur 20 – 35 situasi yang dihadapi adalah di sisi karir berada pada early to mid career, baru saja menikah dan mempunyai anak, relatif mempunyai saving dari gaji yg diterima. Ini adalah golden age (sayangnya tidak banyak yang tahu ini adalah golden age), karena di satu sisi pendapatan sudah lumayan, pengeluaran belon terlalu banyak dan target financial (pensiun, pendidikan anak, dsb) pada umumnya masih jauh.

Mengingat tenggat waktu dari target financial masih cukup jauh, maka secara umum investasi di periode ini sebagian besar diarahkan pada high yield investment seperti saham.

OOT dikit : So sekarang ngerti khan kenapa ane banyak ngebahas reksadana saham / saham / sejenisnya soalnya ane masih di periode ini ... yang memang harus banyak bermain di sektor tersebut

Rekomendasi portfolio : Saham 80 %, Pasar Uang 5 %, Obligasi 15 %

Consolidation Stage (umur 36 – 52)

Pada masa consolidation stage secara umum situasi yang dihadapi adalah di sisi karir berada pada mid to top career dan telah menikah cukup lama, mempunyai excess return dari gaji / bisnis yg digeluti tapi juga dan mempunyai banyak kewajiban. Dibutuhkan pola kehidupan financial yang sehat untuk memastikan terdapat saving yang cukup memadai dalam menghadapi masa pensiun yang sudah dekat.

Pada consolidation stage, tenggat waktu dari target financial sudah mulai dekat, secara umum investasi di periode ini walaupun sebagian besar diarahkan pada high yield investment seperti saham, namun komposisi pada investasi yang memberikan regular return juga semakin diperbesar.

Rekomendasi portfolio : Saham 60 %, Pasar Uang 5 %, Obligasi 35 %

Spending Stage (umur 53 – 65)

Spending stage secara umum adalah periode pensiun yang akan kita jalani. Pada masa ini pendapatan telah menurun secara drastis, dan kita harus hidup dari saving yang telah kita hasilkan selama accumulation dan consolidation stage. Spending stage akan bisa kita nikmati dengan baik bila kita mampu mempersiapkan sumber “Passive Income” dari kedua stage sebelumnya.

Pada spending stage, rekomendasi portfolio dialihkan sebagain besar pada investasi yang memberikan regular return (seperti obligasi). Hal ini mengingat pada saat ini kita membutuhkan kepastian investasi yang lebih dari kedua stage sebelumnya.

Rekomendasi portfolio : Saham 30 %, Pasar Uang 5 %, Obligasi 65 %

Gifting Stage (umur 65 ke atas)

Gifting stage adalah masa terakhir dalam tahapan kehidupan manusia. Secara umum walaupun pendapatan telah menurun namun sudah tidak banyak lagi kewajiban yang harus dipenuhi (semua anak telah dewasa dan memberikan cucu yang lucu). Sesuai dengan namanya stage Ini adalah periode untuk memberi.

Profil portfolio dalam stage ini dititikberatkan pada portfolio yang tidak fluktuatif pergerakannya, mempunyai regular return dan low risk.

Rekomendasi portfolio : Saham 10 %, Pasar Uang 50 %, Obligasi 40 %

So what next ?

Teori di Portal Reksadana ini sudah bejibun banyaknya. Cuma teori adalah sekedar teori, tanpa penerapan dia hanya tinggal akan menjadi teori belaka. Your next action is to implement that theory in the real life (using a real money with a real risk). Tidak ada teori yang sempurna, andalah yang harus menyempurnakan teori tersebut sesuai dengan keadaan spesifik anda sendiri. Ok mantapkan diri anda dan bergeraklah maju. Think Big, Start Small, Act Now.

Happy investing my friend …

Ditulis oleh : Passion4U at http://portalreksadana.com


No comments: